Agribisnis Unimus

Semarang, 29 September 2025 – Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Semarang kembali menghadirkan kegiatan akademik inspiratif melalui penyelenggaraan guest lecture bertema “Sekolah Rakyat: Memutus Rantai Kemiskinan Keluarga dalam Perspektif Agribisnis.” Acara tersebut dilaksanakan pada Senin, 29 September 2025, bertempat di Ruang Kelas 518, Lantai 5 Gedung Kuliah Bersama 3 (GKB 3).

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Virgo Sulianto Gohardi, SH., MH., yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial Republik Indonesia. Kehadirannya membawa perspektif strategis mengenai keterhubungan antara pendidikan berbasis masyarakat, pemberdayaan keluarga, dan sektor agribisnis dalam upaya memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

Peserta kegiatan terdiri atas mahasiswa aktif semester 3 dan 5 Prodi Agribisnis, serta dosen-dosen Agribisnis yang turut hadir untuk mendampingi jalannya diskusi. Antusiasme peserta terlihat sejak awal acara, mencerminkan tingginya minat untuk memahami bagaimana agribisnis dapat menjadi solusi sosial-ekonomi yang konkret.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Agribisnis, Wahyu Imam Santoso, S.TP., M.P. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa guest lecture ini merupakan bagian dari komitmen prodi untuk memperluas wawasan mahasiswa melalui sinergi akademik dan praktisi lapangan, terutama terkait isu strategis nasional.

Usai pembukaan, sesi dilanjutkan dengan paparan materi oleh Virgo Sulianto Gohardi. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan konsep “Sekolah Rakyat” sebagai pendekatan pendidikan alternatif yang menekankan partisipasi, kemandirian, dan penguatan kapasitas keluarga. Menurutnya, agribisnis memiliki potensi besar untuk menjadi pintu keluar dari lingkar kemiskinan jika dikembangkan melalui pendidikan rakyat, pendampingan, dan akses sumber daya.

Narasumber juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan model pemberdayaan yang inklusif. Mahasiswa diajak memahami bahwa agribisnis bukan hanya soal produksi, tetapi juga transformasi sosial, ekonomi, dan budaya.

Sesi diskusi berlangsung interaktif, dengan berbagai pertanyaan dari mahasiswa mengenai implementasi sekolah rakyat, peluang agribisnis komunitas, hingga strategi pemberdayaan keluarga di wilayah pedesaan. Narasumber merespons dengan contoh nyata program sosial yang telah diterapkan Kementerian Sosial.

Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme hingga akhir. Melalui diskusi ini, mahasiswa mendapatkan perspektif baru mengenai peran akademisi dan generasi muda dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendekatan agribisnis yang humanis dan berkelanjutan.

Guest lecture ini menjadi bukti bahwa Prodi Agribisnis UNIMUS terus menghadirkan pembelajaran yang relevan, aplikatif, dan visioner, sejalan dengan tantangan sosial ekonomi bangsa saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *