Agribisnis Unimus

Semarang, 18 Juli 2025 – Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menghadirkan forum akademik inspiratif melalui Visiting Lecture dengan tema “Ketahanan Pangan Nasional & Global: Peluang Kolaborasi & Tantangan Perang Dagang”. Acara yang digelar di Ruang 606 Gedung Kuliah Bersama (GKB) 1 UNIMUS ini menghadirkan narasumber Zuhud Rozaki, Ph.D., Ketua Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Prodi Agribisnis UNIMUS semester 2 dan semester 4 yang memenuhi ruangan dengan antusiasme tinggi. Topik yang diangkat menjadi sangat relevan, mengingat ketahanan pangan merupakan isu strategis yang dihadapi baik di tingkat nasional maupun global, terlebih di tengah dinamika perang dagang dan perubahan geopolitik dunia.

Dalam paparannya, Zuhud Rozaki, Ph.D. menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak bisa hanya dilihat dari aspek produksi, tetapi juga dari sisi distribusi, kebijakan perdagangan, serta kesiapan menghadapi dampak globalisasi. “Tantangan pangan di masa depan bukan hanya bagaimana kita bisa menghasilkan cukup bahan pangan, tetapi bagaimana memastikan akses, keterjangkauan, dan keberlanjutan sistem pangan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menguraikan peluang kolaborasi yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku industri dalam memperkuat sistem pangan nasional agar lebih resilien menghadapi tantangan global. Diskusi interaktif pun berlangsung hangat, ketika mahasiswa bertanya seputar peluang karier dan riset di bidang ketahanan pangan.

Kaprodi Agribisnis Unimus menyampaikan bahwa kegiatan Visiting Lecture ini merupakan upaya nyata untuk memperluas wawasan mahasiswa terhadap isu-isu global yang berkaitan dengan agribisnis. “Harapannya, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki perspektif kritis dan global dalam melihat tantangan serta peluang di sektor pangan,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Prodi Agribisnis Unimus meneguhkan perannya dalam mempersiapkan generasi muda agribisnis yang mampu bersaing, berkolaborasi, dan berkontribusi bagi pembangunan ketahanan pangan, baik di level nasional maupun internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *